Islamabad: Seorang pengunjuk rasa di Pakistan tewas
ditembak dalam rangkaian terbaru unjuk rasa menentang sebuah film amatir
yang dianggap menghina Islam.
Ratusan orang di kawasan Upper Dir, Pakistan barat laut, menggelar
demonstrasi, Senin (17/9) kemarin, sambil membakar klub wartawan serta
beberapa gedung pemerintah dan terlibat adu tembak dengan polisi.
Di ibu kota Afghanistan, Kabul, ribuan pengunjuk rasa membakar mobil dan melemparkan batu ke ke arah polisi.
Sementara itu, di Indonesia ratusan orang melempar bom molotov dan batu
dalam aksi unjuk rasa di luar gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, di
Jakarta Pusat. Sekitar 11 orang terluka dan empat di antaranya harus
dibawa ke rumah sakit.
Situasi di Jakarta akhirnya bisa dikendalikan dan para pengunjuk rasa
menjelang petang mulai membubarkan diri. Empat orang ditangkap polisi.
Rangkaian unjuk rasa mengungkapkan kemarahan atas film berjudul
Innocence of Muslims yang dibuat di Amerika Serikat berlangsung sejak
pekan lalu di beberapa belahan dunia. Hingga Senin (17/9), aksi belum
mereda.
Selain satu korban jiwa di Upper Dir, pihak kepolisian Pakistan mengatakan dua pengunjuk rasa lainnya terluka.
Unjuk rasa juga berlangsung di Peshawar -kota terbesar di Pakistan barat
laut- yang melibatkan 3.000 mahasiswa serta pelajar yang turun ke
jalan-jalan sambil membakar bendera AS dan meneriakkan slogan anti-AS.
Sentimen anti-Amerika Serikat meningkat di kawasan Pakistan barat laut.
Di ibu kota Afghanistan, kepolisian melepaskan tembakan ke udara untuk
mencegah pengunjuk rasa memasuki kawasan kantor-kantor pemerintahan.
Sekitar 20 aparat kepolisian menderita luka-luka akibat lembaran batu
dari para pengunjuk rasa.
Sementara di Libanon, pemimpin Hisbullah, Sheikh Hassan Nasrallah,
menyerukan aksi unjuk rasa selama seminggu dilangsungkan tidak hanya
atas Kedutaan Besar Amerika Serikat tapi juga untuk menekan pemerintah
negara-negara Islam agar mengungkapakan kemarahan kepada AS
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar